REDAKSITIMOR.COM, 6 September 2025 – Dentuman tifa, lantang pekik cakalele, dan gemuruh Totobuang membelah pagi Ambon. Dari Titik dimana langkah kaki Wali Kota Ambon Bodewin Melkias Wattimena dan Wakil Wali Kota Elly Toisutta diarak menuju Balai Kota, bukan sekadar perjalanan biasa, tetapi prosesi adat penuh wibawa: pengukuhan gelar Upulatu dan Pati Kota Ambon.
Dalam sorot mata masyarakat yang tumpah ruah di pelataran Balai Kota, Majelis Latupati melalui SK No. 02/MLKA/2025 resmi menabalkan Wattimena sebagai Upulatu Kota Ambon dan Toisutta sebagai Pati Kota Ambon. Sejak detik itu, keduanya tidak hanya pemimpin pemerintahan, tapi juga pemangku adat, penjaga marwah dan jati diri tanah Ambon.
> “Gelar ini bukan sekadar simbol kehormatan. Ini adalah amanah, pengingat tanggung jawab untuk menjaga budaya, adat istiadat, dan persatuan masyarakat Ambon,” tegas Wattimena dalam sambutannya yang disambut tepuk tangan panjang.
Prosesi adat yang mengiringi pengukuhan terasa magis. Tarian cakalele menyalakan semangat keberanian, sementara denting Totobuang seakan menyatukan denyut Ambon masa lalu dengan Ambon hari ini. Di halaman Balai Kota, suasana berubah menjadi ruang sakral: sebuah momentum yang meneguhkan bahwa Ambon bukan hanya “kota manise”, tetapi juga kota yang berakar pada kearifan adat.
Pengukuhan ini menjadi salah satu puncak dari rangkaian peringatan HUT ke-450 Kota Ambon. Dengan sematan gelar adat ini, kepemimpinan Wattimena-Toisutta kini dipertegas tidak hanya lewat konstitusi, tetapi juga lewat restu adat yang diwariskan turun-temurun. (*
