REDAKSITIMOR.COM, Ambon, 30 Agustus 2025 – Festival Amboina Ukulele yang seharusnya menjadi ajang untuk menunjukkan bakat musik anak-anak Ambon justru mendapat kritik keras. Kepala Dusun Tuni, Negeri Urimessing, Romy Muskitta, kecewa dengan hasil lomba yang menurutnya tidak adil dan menurunkan kualitas peserta.
“Anak-anak kami tampil dengan baik, tapi hasil penilaian juri sangat mengecewakan. Ini memalukan, bukan hanya untuk kami, tapi juga untuk Ambon yang disebut kota musik,” ujarnya.
Muskitta menilai keputusan juri tidak sesuai dengan penampilan di panggung. Ia menegaskan, pihaknya tidak mengejar gelar juara, tetapi yang terbaik seharusnya tetap diakui. “Kalau hasilnya seperti ini, bagaimana Ambon bisa bicara sebagai kota musik dunia?” katanya.
Ia juga menyoroti panitia dan Pemkot Ambon yang dianggap lalai memilih juri. Menurutnya, festival sebesar ini seharusnya melibatkan orang-orang yang benar-benar berkompeten. “Jangan lagi pakai juri sembarangan yang justru mempermalukan Ambon. Banyak orang yang berkompeten dibidangnya pada kota ini yang bisa dipilih,” tegasnya.
Lebih lanjut, Muskitta mengingatkan bahwa Negeri Tuni memiliki tradisi musik kuat dan sudah banyak melahirkan musisi berkualitas. “Kalau kemampuan anak-anak kami tidak dihargai, sama saja membunuh roh musik Ambon,” katanya.
Ia pun menutup dengan peringatan, jika tidak ada evaluasi serius, kepercayaan masyarakat terhadap festival ini akan hilang. “Ambon kota musik? Kalau begini caranya, bisa jadi bahan tertawaan dunia,” pungkasnya. (*