REDAKSITIMOR.COM, Ambon, 15 September 2025 – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Ambon menggelar kegiatan “Penguatan Kelembagaan dan Evaluasi Pengawasan Pemilu serta Pemilihan Kepala Daerah Serentak Tahun 2024” di Aula Lt.5 Manise Hotel, Senin (15/9/2025). Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai mitra kerja strategis, termasuk Forkopimda Kota Ambon, perwakilan partai politik, lembaga pengawas, akademisi, serta tokoh masyarakat.
Dalam sambutannya, Ketua Bawaslu Kota Ambon, Alberth J. Talabessy, SE, M.Si, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi ajang refleksi penting atas pelaksanaan pemilu dan pilkada serentak tahun 2024. Ia menyoroti peningkatan signifikan dalam penanganan pelanggaran pemilu jika dibandingkan dengan Pemilu 2019.
“Jumlah laporan dan temuan pelanggaran meningkat hingga tiga kali lipat. Hal ini menunjukkan tantangan pengawasan semakin kompleks, terutama karena akses pengawas terhadap data kini sangat terbatas,” jelas Alberth.
Lebih lanjut, Alberth berharap hasil evaluasi dari forum ini dapat dihimpun menjadi rekomendasi strategis yang disampaikan secara berjenjang dari Bawaslu Kota hingga ke pusat untuk memperbaiki sistem kepemiluan ke depan.
Komisioner Bawaslu Provinsi Maluku Tekankan Pentingnya Sinergi Lintas Lembaga
Anggota Bawaslu Provinsi Maluku, Astuti Usman, S.Ag., M.H, dalam sambutannya menyoroti pentingnya kapasitas sumber daya manusia pengawas pemilu. Ia menyampaikan bahwa latar belakang pendidikan pengawas yang beragam menuntut adanya peningkatan pemahaman hukum pemilu secara lebih mendalam.
“Kita berhadapan dengan proses hukum, tetapi latar belakang pengawas bisa dari berbagai disiplin ilmu seperti pertanian atau ilmu tanah. Maka ke depan kita perlu memastikan penguatan pendidikan kepemiluan dan hukum bagi pengawas,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa pengawasan tidak dapat berjalan sendiri, tetapi merupakan sinergi antara Bawaslu, Kepolisian, dan Kejaksaan, yang tergabung dalam Sentra Gakkumdu.
Wali Kota Ambon Tekankan Evaluasi Kolektif dan Edukasi Politik Masyarakat
Sementara itu, Wali Kota Ambon, Drs. Bodewin Wattimena, M.Si, yang juga hadir dan memberikan sambutan, menyampaikan pandangan kritis mengenai peran semua pihak dalam mewujudkan pemilu yang adil dan demokratis. Ia menyampaikan bahwa pemilu bukan semata tanggung jawab penyelenggara dan pengawas, tetapi juga masyarakat serta peserta pemilu.
“Jangan hanya menyalahkan Bawaslu. Kalau masyarakat masih menerima serangan fajar, maka kita semua harus evaluasi diri. Edukasi politik menjadi hal penting yang harus didorong oleh semua pihak, termasuk partai politik, LSM, dan tokoh masyarakat,” tegas Wali Kota.
Ia juga menyampaikan harapannya agar hasil kegiatan ini menghasilkan rekomendasi nyata yang bisa ditindaklanjuti, termasuk oleh Pemerintah Kota Ambon dalam mendukung tahapan pemilu ke depan, seperti penguatan data pemilih dan koordinasi lintas lembaga.
Rekomendasi dan Harapan Bersama
Kegiatan ini merupakan bagian dari kerja sama antara Bawaslu RI dan Komisi II DPR RI yang dilaksanakan serentak di seluruh daerah di Indonesia. Forum ini diharapkan dapat menjadi wadah masukan yang konstruktif untuk menyempurnakan sistem demokrasi Indonesia ke depan.
Di akhir acara, Wali Kota Ambon menyampaikan pantun penutup yang menyiratkan semangat kolaborasi dan sinergi:
“Hari ini kita ada di Hotel Manise, Hadir bersama mengikuti kegiatan Bawaslu. Kalau kita ingin wujudkan Ambon yang manis, Mari sama-sama kita saling membantu.” (*)